Wereng hijau merupaka hama dari kelompok Hemiptera.
Ada 4 (empat) jenis hama wereng
hijau yang biasa menyerang padi yaitu :
a. Nephotettix virescens
b. N. nigropictus
c. N. cincticeps
d. N. malayanus
Bioekologi Wereng Hijau
• Umumnya ditemukan pada padi sawah irigasi & tadah hujan, tdk pada padi gogo.
• Jarang menimbulkan kerusakan
• Merupakan vektor virus tungro.
• Populasi hanya meningkat pd saat tanam s.d. pembentukan malai, tertinggi 1 ekor/ rumpun.
• Siklus hidup 23 – 30 hari.
Tanda Serangan.
• Wereng lebih menyukai menghisap cairan tanaman pada daun bagian pinggir.
• Sangat menyukai tanaman yg dipupuk dgn Nitrogen dosis tinggi.
• Tanaman kerdil, anakan berkurang, daun berubah warna menjadi kuning hingga kuning oranye.
Pengendaliannya
• Menanam varietas tahan seperti Tukad Petanu, Tukad Balian
• Tindakan pengendalian dilakukan jika sudah terlihat gejala tungro.
Bioekologi Tikus Sawah
a.Tikus adalah hama yang sangat merugikan pada banyak jenis tanaman pangan (polyfag)
b. Sangat adaptif pada berbagai lingkungan pada berbagai lingkungan. Habitatnya : tempat gelap dan semak-semak sekitar sumber pakannya.
c. Kelebihannya : 1). Dapat berenang hingga 72 jam.; 2). Dapat melompat ke atas setinggi 90 cm, datar sejauh 1,2 – 3 m; 3). Tidak cedera meski jatuh dari ketinggian 10 m
d. Mengerat utk mencegah pertumbuhan giginya yg mencapai 12-15 cm per tahun.
e. Maksimal berat badan 130 gram.
f. Warnanya kelabu gelap pada punggung, putih pada bagian dada dan perut.
g. Perkembangbiakan
· Umur 1,5 – 5 bln sdh dapat berkembang biak
· Usia bunting 21 hari, dan dapat melahirkan 6-10 ekor anak.
· Anak yang sudah berumur 21 hari sudah pisah dari induk dan setiap ekor dapat melahirkan sebanyak 4 kali.
Cara Pengendalian Tikus
a. Pengendalian hama tikus dapat dilakukan dengan memadukan beberapa cara pengendalian yaitu : Gropyokan, pengemposan, tanam serempak, sanitasi habitat, musuh alami dan Rodentisida serta pengendalian dengan TBS-LTBS.
b. Langkah-langkah pengendalian :
ü Pengendalian mulai pratanam sampai panen
ü Pengorganisasian gerakan operasional
ü Kerjasama antar pemerintah daerah/batas wilayah
ü Koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait
Bioekologi hama kepinding tanah
a. Hama ini menimbulkan masalah karena menyerang Padi mulai dari fase pembibitan hingga dewasa.
b. Siklus hidupnya : 28 – 35 hari.
Tanda Serangan
• Hama merusak tanaman dengan menghisap cairan tanaman.
• Di sekitar lubang bekas hisapan berubah warna menjadi coklat menyerupai
penyakit blas.
• Daun menjadi kering dan menggulung membujur.
• Gabah yg terbentuk umumnya berisi separo/ hampa.
Pengendalian
a. Kepinding tanah bertelur pada pelepah daun di ketinggian 10 cm dari permukaan lumpur. Oleh karena itu pengendalian dapat dilakukan dengan menggenang lahan setinggi 15 cm selama semalam.
b. Memasang lampu petromak yang digantungkan diatas bejana yang telah diisi minyak tanah (kerosin), sehingga kepinding yang jatuh dari lampu dapat ditampung dalam bejana.
c. Aplikasi dengan Beauveria bassiana atau Metarhizium anisopliae
d. Pengendalian dengan kimia masih sedikit informasinya
6. WALANG SANGIT
Bioekologi Walang Sangit
· Walang sangit adalah hama yg merusak bulir padi pada fase pemasakan.
· Apabila ada gangguan akan mengeluarkan bau utk mempertahankan diri dan menarik sesamanya.
|
walang sangit
|
Tanda Serangan
a. Fase padi yg rentan adalah mulai keluarnya malai hingga masak susu.
b. Hama menghisap butiran gabah yang sedang mengisi/ masak susu.
c. Kerusakan yg terjadi: gabah hampa, beras berubah warna dan mengapur.
Cara Pengendalian
a. Membersihkan gulma di pematang, pertanaman, dan di sekeliling tanaman padi
a. Walang sangit datang di pertanaman sebelum tanaman padi berbunga, hidup pada gulma
b. Memasang bangkai binatang. Walang sangit tertarik kapada bau bangkai, setelah berkumpul dapat disemprot dengan insektisida
c. Menggunakan bahan kimia (Regent, BPMC) bila populasi sudah mencapai ambang ekonomi 10 ekor/20 rumpun
Hama pelipat daun padi Cnaphalocrosis medinalis (Guenee) di Indonesia diberi nama yang keliru sebagai hama putih palsu. Ulat-ulat yang baru menetas mengeluarkan benang untuk melipat daun. Ulat hidup dalam lipatan daun dan makan bagian dalam lipatan. Bila populasi ulat tinggi maka akan terjadi kerusakan yang cukup tinggi sehingga dapat menurunkan produksi padi.
|
hama putih palsu |
Bioekologi Hama putih palsu
a. Menjadi masalah bila kerusakan daun bendera mencapai > 50% pd fase anakan maksimum dan fase pematangan.
b. Ngengat berwarna kuning coklat, pada sayap depan terdapat 3 pita hitam.
c. Siklus hidup : 30 – 60 hari.
d. Bila dijumpai adanya ngengat maka ini pertanda akan adanya serangan
Tanda Serangan
a. Larva menggerek jaringan hijau daun (klorofil) dari dalam lipatan daun.
b. Kerusakan yg terjadi berupa adanya warna putih pada daun di pertanaman
Pengendaliannya
a. Bila menyerang padi dibawah umur 30 hari tdk perlu dilakukan penyemprotan, cukup diberikan air dan pupuk yang dikelola dgn baik.
b. Secara kimiawi gunakan insektisida karbofuran atau fipronil (seperti : Regent)
8. HAMA PUTIH
Ekobiologi Hama Putih (Nympula depunctalis (Guenee)
a. Hama putih nama yang benarnya adalah penggulung daun (leaf role = case worm).
b. Gulungan daun yang berisi larva hama putih mengapung di atas permukaan air.
|
hama putih |
Tanda Serangan
Tanda serangannya adalah daun tanaman padi yang terserang seperti terpotong dengan gunting
Cara Pengendalian
a. Keringkan lahan selma 3-5 hari pada stadia larva sering dipermukaan air
b. Gunakan insektisida pada saat mencapai ambang ekonomi
9. ULAT GRAYAK
Ekobiologi Ulat Grayak
a. Menyerang tanaman pada malam hari secara tiba-tiba
b. Bersifat polypag
c. Menyerang pucuk dan daun tanaman
d. Pada serangan berat dapat menimbulkan puso
Cara Pengendalian
Ulat gryak dapat dikendalikan dengan menggunakan insektisida yaitu disemprot dengan insektisida sistemik seperti Regent.
10. ANJING TANAH /ORONG-ORONG
Bioekologi
Anjingtanah, Gryllotalpa orientalis (=africana) disebut mole cricket (Ing), gaang (Sunda) atau orong-orong (Jawa)
|
orong-orong |
• Berwarna kecoklat-coklatan sangat sintal (montok)
• Tungkai dimodifikasi untuk menggali. Tibia dimodifikasi sebagai struktur sekop
• Membuat terowongan sampai bermeter-meter
• Telur menetas 15-40 hari
• Nimfa 3-4 bulan
• Dewasa hidup lebih dari 6 bulan
• Univoltin
• Tertarik lampu
• Polyfag dan makan bagian tanaman di dalam tanah dari hampir seluruh tanaman darat
Tanda Serangan
a. Menyerang bagian akar dan dasar tanaman padi yang sedang tumbuh di pesemaian kering
b. Anjingtanah menyerang tanaman padi di pesawahan irigasi, lebak, dan pasang surut apabila tidak ada genangan air
Cara Pengendaliannya
a. Pengolahan tanah akan membantu membunuh telur dan nimfa
b. Mekanis pada saat pengolahan tanah terhadap anjing tanah
c. yang berenang
d. Penggenangan air pada lahan (pada lahan pasang surut penggenangan pada tipe luapan A dan B)
e. Penggunaan bibit umur 35-42 hari dianjurkan hanya untuk
f. varietas berumur panjang seperti IR42 dan Lematang
g. Penggunaan insektisida karbofuran pada saat tanam dapat
h. menekan intensitas serangan sampai menjadi 10%
i. Umpan beracun yang terdiri dari satu bagian Sodium fluosilicate (atau insektisida lain) dan satu bagian gula merah yang dicampur dengan 10 bagian karir (dedak beras), kemudian dibuat pasta dengan mencampurkan air secukupnya
j. Menggunakan perangkap lampu
Bioekologi
a. Keong mas merupakan salah satu hama tanaman yang sering menimbulkan kerugian pada tanaman padi, karena hama ini menyerang tanaman muda dengan cara memotong daun dan batang tanaman yang dapat menyebabkan kematian.
b. Keong mas dapat hidup cukup lama di dalam tanah
c. Keong akan aktif dan berkembang biak bila ada air dan tanaman padi muda
d. Meletakkan telur-telurnya di tempat yang kering seperti : rumput, dahan, kayu di atas air.
Tanda Serangan/ kerusakan
a. Pesemaian, tanaman yang baru tumbuh dipotong daunnya hingga tanaman mati
b. Menyerang tanaman dibawah umur 15 hari setelah tanam
Cara Pengendaliannya
a. Secara mekanik ; dilakukan terus menerus dengan cara mengumpulkan keong kemudian dimusnahkan
b. Pengendalian secara budi daya
Ø sebar benih lebih banyak untuk persiapan nyulam
Ø Tanam bibit lebih tua
Ø tidak menggenangi sampai 7 hari setelah tanam
Ø Buat caren untuk memudahkan mengambil keong
Ø Pupuk dasar sebelum tanam + saponin
c. Pengendalian secara kimiawi
— Hanya untuk lahan yang sangat tinggi populasi keong dan sukar diatur air, sebab pestisida juga toksik terhadap fauna air lain
— Perlakuan benih
— Aplikasi dengan bahan nabati seperti rerak
12. Burung
a. Burung juga merupakan salah satu hama penting pada tanaman padi karena pada serangan berat dapat menyabakan kerugian yang cukup besar bahkan gagal panen,
b. Burung menyerang tanaman padi yang sudah dalam fase matang susu sampai pemasakan biji (sebelum panen)
c. Serangan mengakibatkan:
ü Biji hampa
ü Adanya gejala seperti beluk
ü Biji banyak hilang
Cara Pengendaliannya
a. Penjaga burung mulai jam 6-10 pagi dan jam 2-6 sore, karena waktu-waktu tersebut merupakan waktu yang kritis bagi tanaman diserang burung
b. Gunakan jaring untuk mengisolasi sawah dari serangan burung; luas sawah yang diisolasi kurang dari 0,25 hektar
c. Bila tanam tabela:
ü benih yang sudah disebar di sawah ditutup dengan tanah
ü benih yang digunakan harus lebih banyak
ü gunakan orang-orangan atau tali yang diberi plastik untuk menakut-nakuti burung
ü tanam serentak dengan sekitarnya, jangan menanam atau memanen di luar musim agar tidak dijadikan sebagai satu-satunya sumber makanan
d. Kendalikan habitat/sarang burung
0 Response to "HAMA UTAMA TANAMAN PADI"
Posting Komentar